Marah, jengkel, lucu, konyol itulah yang saya alami baru-baru ini pada saat menonton konser D'Massiv di acara ulang tahun JILC yang ke 17 pada tanggal 25 Januari 2009. Awalnya bermula dari ajakan nonton dari sepupu saya yang punya link (teman, keluarga ato apalah namanya...) di monumen Mandala tersebut. saya beserta 3 saudara saya diajak untuk ikut ulang tahun JILC. kan tau sendiri kalau yang boleh masuk harus hanya khusus orang-orang JILC baik itu siswanya atau pun alumninya. tapi saya bukan dari salah satunya.
Seperti yang saya ceritakan tadi bahwa sepupuku mengajak saya dan 3 saudaraku untuk ikut tanpa menggunakan undangan karena sepupuku itu punya link namanya Om Mappa (katanya sih temannya pacenya yang bertanggung jawab di Monumen Mandala, trus pacenya itu kerjanya di dinas pariwisata dan Monumen Mandala itu salah satu milik dinas pariwisata). Saya sih asik-asik aja kalo dipanggil oke. tidak dipanggil juga ngga apa-apa!! hehehe... maklum sudah ada persiapan dari 10 hari yang lalu.
Jadi 10 hari yang lalu itu begitu saya lihat Balihonya di jalan perintis bahwa untuk acara ulang tahun JILC yang ke 17 ini akan dihadiri oleh Band papan atas D' Massiv dan tertulis bahwa GRATIS Khusus siswa dan Alumni JILC.MmHhh... GRATIS.... begitulah dikepalaku. siapa yang tidak tertarik dengan kata GRATIS!? maka dari itu saya mencari teman-teman saya yang pernah ikut bimbigan di JILC. Saya pun berpikir mengingat-ingat sapa teman-teman SMA dulu waktu di smada yang pernah ikut Bimbingan di JILC pikiran saya tertuju pada Iqbal (karena cuma dia yang saya tahu waktu di kelas 2-5 dulu ikut bimbingan itu) tapi itu masalahnya Iqbal tidak di Makassar tapi di Papua sudah bekerja bagian bea cukai walaupun kalau dia ada d Makassar pasti berpikir D'Massiv sapa yang tak ingin datang!!!! saya mencoba mencari-cari lagi dan ketemu satu orang Sandy (itu pun saya masih ragu-ragu). saya mencoba menelponnya, Walhasil dia alumni JILC program Intensiv untuk masuk ke kedokteran, dan tidak tertarik dengan konsernya. Makanya saya melobi sandy sebaiknya dia mengambil tiketnya untuk saya dan dia mau. Akhirnya... tiket sudah di tangan, tinggal menunggu tanggal mainnya.
Jam 4 sore sepupu saya sudah datang untuk mengajak saya dan saudara2ku menonton acara itu. jam 4 lebih saya udah sampe di samping monumen mandala katanya sepupuku tinggal menunggu telepon balik dari om Mappa. hingga pukul 7 malam belum ada telepon dari Om Mappa. Wah... Saudara-saudara saya kecewa berat!!! kalau saya sih asik-asik aja!! kan tiket udah di tangan, sempat kecewa juga liat saudara-saudara sama sepupuku, sudah datang dari jam 4 eh malah ngga masuk. jam menunjukan jam 7 lewat 20 menit. dan akhirnya saya pun memutuskan untuk masuk sendiri dan mengataka bahwa saya punya tiketnya. dan mereka pun saya tinggalkan juga menyuruh sepupu saya yang satu lagi untuk pakai motor saya untuk antar saudara-saudara saya pulang karena merasa sudah frustasi. tapi saya menyuruh sepupu saya untuk balik lagi ke sini kalau saya sudah pulang nonton.
Begitu sampe depan pintu masuk saya liat Busyet... banyak banget orangnya!! padahal di tiket katanya pintu gerbang tutup pada pukul 19.30 itu berarti 5 menit lagi, tapi lagi-lagi saya ragu-ragu untuk masuk karena katanya harus memakai kartu anggota JILC tapi untung saya di bekali oleh kartunya teman saya itu cuma masalahnya, bagaimana kalo penjaganya memeriksa wajah yang dikartu dengan wajah saya (beda banget Wajah saya itu Cakep sedangkan wajah teman saya yang di kartu itu jelek banget maklum fotonya buram... hehehe... sori kalo lo baca ini blog!!!) jadi saya memutukan masuk saja, ambil resiko sedikit ngga apa-apa demi band idola (alahhh...) begitu sampai ke penjaga saya menutup foto dengan ibu jari saya dan terus memperlihatkan kartu identitas JILC yang bernama RISANDI TUHAREA, tiket disobek masuk deh...!!! TAPI...TAPI.... ada pengawas melarang saya masuk karena memakai ikat pinggang dan katanya itu tertulis di dalam tiket, jadi mau tidak mau saya buka ikat pinggang saya daripada di tendang keluar sama pengawasnya.
Jengkel dan konyol juga sih harus nonton konser sambil megangi celana yang melorot. tahu sendirikan kalo kita nonton konser mesti lompat-lompat. Hahahaha konyol banget. dan lebih lucu lagi saya berpikir bagaimana caranya supaya celana saya tidak melorot. pikiran saya mengatakan mesti cari tali rafia nih untuk ngikat ini celana, tapi dimana saya mendapat tali, Masa tali sepatu sih? ah ngga mungkin.. AHA.... DAPAT sebagai ganti ikat pinggang saya memakai gantungan MP4 saya untuk mengikat ini celana yang terus melorot/kedodoran. saya ikat bagian depan saja karena gantungan HP milik saya pendek. MEMANG betul itu kata orang bijak Bahwa kalau seseorang terdesak maka dengan sendiri keluar ide-ide yang cemerlang. hehehe... Lucukan, konyolkan.
Yang memebuat saya Marah itu karena Ikat pinggang saya tidak dikembalikan oleh penjaga tadi di depan pintu. saya dengar dari orang yang ada di situ katanya ikat pinggang yang disita itu di bagikan ke panitia-panitia dan sama aparat-aparat keamanan yang disana. kok bisa-bisanya sih mereka tidak bertanggung jawab gitu. Padahal itu ikat pinggang yang mempunyai kenangan yang banyak. saya membelinya dari kakak saya 5 tahun lalu. dan itulah benda yang tahan lama hingga sekarang. malah bersama ikat pinggang itu saya melewati masa-masa SMA saya yang indah. dan sekarang di setiap malam saya hanya bisa membayangkan ikat pinggang hitam saya yang polos tanpa merek, simpel dan mengkilap dan sekarang saya mesti mencari yang barusaya merasa ilfil dan mesti berada diantara kalian. ikat pinggangku selamat tinggal aku kan merindukanmu, dan kamu memberikan luka ku.... (Alah... itu semua judul lagunya D'Massiv)
Seperti yang saya ceritakan tadi bahwa sepupuku mengajak saya dan 3 saudaraku untuk ikut tanpa menggunakan undangan karena sepupuku itu punya link namanya Om Mappa (katanya sih temannya pacenya yang bertanggung jawab di Monumen Mandala, trus pacenya itu kerjanya di dinas pariwisata dan Monumen Mandala itu salah satu milik dinas pariwisata). Saya sih asik-asik aja kalo dipanggil oke. tidak dipanggil juga ngga apa-apa!! hehehe... maklum sudah ada persiapan dari 10 hari yang lalu.
Jadi 10 hari yang lalu itu begitu saya lihat Balihonya di jalan perintis bahwa untuk acara ulang tahun JILC yang ke 17 ini akan dihadiri oleh Band papan atas D' Massiv dan tertulis bahwa GRATIS Khusus siswa dan Alumni JILC.MmHhh... GRATIS.... begitulah dikepalaku. siapa yang tidak tertarik dengan kata GRATIS!? maka dari itu saya mencari teman-teman saya yang pernah ikut bimbigan di JILC. Saya pun berpikir mengingat-ingat sapa teman-teman SMA dulu waktu di smada yang pernah ikut Bimbingan di JILC pikiran saya tertuju pada Iqbal (karena cuma dia yang saya tahu waktu di kelas 2-5 dulu ikut bimbingan itu) tapi itu masalahnya Iqbal tidak di Makassar tapi di Papua sudah bekerja bagian bea cukai walaupun kalau dia ada d Makassar pasti berpikir D'Massiv sapa yang tak ingin datang!!!! saya mencoba mencari-cari lagi dan ketemu satu orang Sandy (itu pun saya masih ragu-ragu). saya mencoba menelponnya, Walhasil dia alumni JILC program Intensiv untuk masuk ke kedokteran, dan tidak tertarik dengan konsernya. Makanya saya melobi sandy sebaiknya dia mengambil tiketnya untuk saya dan dia mau. Akhirnya... tiket sudah di tangan, tinggal menunggu tanggal mainnya.
Jam 4 sore sepupu saya sudah datang untuk mengajak saya dan saudara2ku menonton acara itu. jam 4 lebih saya udah sampe di samping monumen mandala katanya sepupuku tinggal menunggu telepon balik dari om Mappa. hingga pukul 7 malam belum ada telepon dari Om Mappa. Wah... Saudara-saudara saya kecewa berat!!! kalau saya sih asik-asik aja!! kan tiket udah di tangan, sempat kecewa juga liat saudara-saudara sama sepupuku, sudah datang dari jam 4 eh malah ngga masuk. jam menunjukan jam 7 lewat 20 menit. dan akhirnya saya pun memutuskan untuk masuk sendiri dan mengataka bahwa saya punya tiketnya. dan mereka pun saya tinggalkan juga menyuruh sepupu saya yang satu lagi untuk pakai motor saya untuk antar saudara-saudara saya pulang karena merasa sudah frustasi. tapi saya menyuruh sepupu saya untuk balik lagi ke sini kalau saya sudah pulang nonton.
Begitu sampe depan pintu masuk saya liat Busyet... banyak banget orangnya!! padahal di tiket katanya pintu gerbang tutup pada pukul 19.30 itu berarti 5 menit lagi, tapi lagi-lagi saya ragu-ragu untuk masuk karena katanya harus memakai kartu anggota JILC tapi untung saya di bekali oleh kartunya teman saya itu cuma masalahnya, bagaimana kalo penjaganya memeriksa wajah yang dikartu dengan wajah saya (beda banget Wajah saya itu Cakep sedangkan wajah teman saya yang di kartu itu jelek banget maklum fotonya buram... hehehe... sori kalo lo baca ini blog!!!) jadi saya memutukan masuk saja, ambil resiko sedikit ngga apa-apa demi band idola (alahhh...) begitu sampai ke penjaga saya menutup foto dengan ibu jari saya dan terus memperlihatkan kartu identitas JILC yang bernama RISANDI TUHAREA, tiket disobek masuk deh...!!! TAPI...TAPI.... ada pengawas melarang saya masuk karena memakai ikat pinggang dan katanya itu tertulis di dalam tiket, jadi mau tidak mau saya buka ikat pinggang saya daripada di tendang keluar sama pengawasnya.
Jengkel dan konyol juga sih harus nonton konser sambil megangi celana yang melorot. tahu sendirikan kalo kita nonton konser mesti lompat-lompat. Hahahaha konyol banget. dan lebih lucu lagi saya berpikir bagaimana caranya supaya celana saya tidak melorot. pikiran saya mengatakan mesti cari tali rafia nih untuk ngikat ini celana, tapi dimana saya mendapat tali, Masa tali sepatu sih? ah ngga mungkin.. AHA.... DAPAT sebagai ganti ikat pinggang saya memakai gantungan MP4 saya untuk mengikat ini celana yang terus melorot/kedodoran. saya ikat bagian depan saja karena gantungan HP milik saya pendek. MEMANG betul itu kata orang bijak Bahwa kalau seseorang terdesak maka dengan sendiri keluar ide-ide yang cemerlang. hehehe... Lucukan, konyolkan.
Yang memebuat saya Marah itu karena Ikat pinggang saya tidak dikembalikan oleh penjaga tadi di depan pintu. saya dengar dari orang yang ada di situ katanya ikat pinggang yang disita itu di bagikan ke panitia-panitia dan sama aparat-aparat keamanan yang disana. kok bisa-bisanya sih mereka tidak bertanggung jawab gitu. Padahal itu ikat pinggang yang mempunyai kenangan yang banyak. saya membelinya dari kakak saya 5 tahun lalu. dan itulah benda yang tahan lama hingga sekarang. malah bersama ikat pinggang itu saya melewati masa-masa SMA saya yang indah. dan sekarang di setiap malam saya hanya bisa membayangkan ikat pinggang hitam saya yang polos tanpa merek, simpel dan mengkilap dan sekarang saya mesti mencari yang barusaya merasa ilfil dan mesti berada diantara kalian. ikat pinggangku selamat tinggal aku kan merindukanmu, dan kamu memberikan luka ku.... (Alah... itu semua judul lagunya D'Massiv)